Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Perenungan dari Film "Samson"


Film-film rohani Kristen telah bermunculan di bioskop dalam beberapa tahun terakhir, semuanya berusaha menjangkau orang-orang Kristen dan non-Kristen, berharap bisa menyajikan kebenaran tentang Tuhan dan Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus.

Film berbasis Alkitab terbaru yang dirilis menunjukkan kepada kita siapa Simson (Samson). Pria ini, yang terkenal dengan kekuatan supranaturalnya dan kesukaannya kepada seorang wanita bernama Delilah, diperkenalkan dengan cara yang penuh kerendahan-hati dan mendalam dalam film ini.

Film ini memberikan banyak pelajaran kepada kita untuk menjadi seorang anak Tuhan, suami, dan seorang pria yang percaya kepada Kristus, yang diberi amanat agung.

Dan berikut adalah tiga refleksi dari film "Samson" dari Pure Flix.


1) Bahwa Simson, meskipun mendapat panggilan istimewanya, ia masih adalah manusia biasa

Hakim-hakim 13 mengatakan bahwa Simson adalah orang istimewa dengan tugas khusus dari Tuhan.

"Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; isterinya mandul, tidak beranak. Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin."" (Hakim-hakim 13:2-5)
Walaupun Simson adalah seorang Nazir, memiliki tugas istimewa dari Tuhan sebagai hakim dan pembebas, dan memiliki kekuatan supernatural, namun Simson hanyalah manusia biasa.

Simson adalah manusia seperti kita semua. Sementara dia memang memiliki takdir ilahi (semua dari kita juga demikian), dia juga pria yang memiliki banyak masalah. Film ini memungkinkan kita melihat bahwa dia adalah manusia seperti kita.

2) Bahwa Simson, sama seperti kita, memiliki impian dan ambisinya sendiri

Simson juga sama seperti kita dalam arti bahwa ia mungkin memiliki mimpi sesederhana kita.


Simson digambarkan dalam film tersebut sebagai seseorang yang telah diajari berkali-kali bahwa Tuhan telah memilihnya untuk menjadi pembebas Israel melawan orang Filistin. Tentu kita bisa membayangkan dia mendengar rencana Tuhan untuknya sejak dia dilahirkan sampai dia dewasa.

Tapi seperti kebanyakan dari kita, dia mungkin memiliki hal lain yang ingin dilakukan.

Ketika kita membaca cerita Simson, kita sering menggelengkan kepala dan berpikir bahwa ia menyia-nyiakan hidupnya dengan mengejar wanita. Nah, film ini membantu kita melihat bahwa kita sama seperti dia: selalu mengejar sesuatu yang lain, bukan kehendak Tuhan untuk hidup kita.

Dan ya, kecuali jika kita mengakuinya, kita tidak akan melepaskan diri dari hal itu - seperti yang dilakukannya.

3) Bahwa Simson mengandalkan Tuhan untuk kekuatanNya, bukan pada karunianya

Kita melihat Simson sebagai orang yang kuat, namun dia sendiri selalu berdoa kepada Tuhan untuk mendapatkan kekuatan. Itu adalah kesadaran yang penuh kerendahan hati.


Banyak dari kita bergantung pada karunia yang diberikan Tuhan. Penyanyi mengandalkan suara mereka, pengkhotbah mengandalkan keterampilan mereka dalam menyampaikan pesan, namun Simson mengandalkan Tuhan, bukan pada kekuatan yang diberikan Tuhan sendiri.

Sungguh rendah hati bahwa Simson, walaupun tahu bahwa dia kuat, namun ia meminta Tuhan untuk kekuatannya.

Baca juga: 15 Ayat Alkitab Terbaik Tentang Kasih Allah

(JB Cachila - Christian Today)

Posting Komentar untuk "3 Perenungan dari Film "Samson""