Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

China Menahan Lebih dari 100 Orang Kristen di Kamp 'Re-Education'


Lebih dari 100 orang Kristen di provinsi Xinjiang di Barat Laut China telah ditahan tanpa batas waktu di kamp-kamp "re-education" yang begitu padat, di mana mereka mengalami "pencucian otak" dengan ditanamkan faham komunisme.

Penahanan di kamp-kamp ini, yang dikenal sebagai "pusat transformasi pikiran" semakin meningkat sejak negara tersebut menyelenggarakan Kongres Partai Komunis ke 19 pada bulan Oktober 2017.

Penggiat hak asasi manusia, Human Rights Watch (HRW) melaporkan bahwa pihak berwenang mengklaim bahwa para tahanan tersebut memiliki pandangan "ekstremis" atau "tidak benar secara politis", seperti berdoa berlebihan atau mengakses situs web terlarang.

Orang-orang Kristen ditahan bersama sekitar 120.000 Muslim, yang pihak berwenang telah meningkatkan tindakan keras terhadap mereka. Sebagian besar narapidana Kristen memiliki latar belakang Muslim, dan terjebak dalam tindakan keras tersebut.

Menurut sumber, kondisi di kamp-kamp tersebut sangat memprihatinkan: ruangan yang pernah menampung delapan narapidana sekarang penuh sesak dengan 14 orang, dan tahanan harus berbaring miring, karena kekurangan ruang.

Seorang Kristen setempat mengungkapkan bahwa anggota gerejanya telah dikirim ke kamp-kamp, beberapa ditahan selama satu bulan, setengah tahun atau bahkan lebih, yang telah mencerai-beraikan keluarga Kristen.

Pihak berwenang mengklaim bahwa kamp tersebut hanyalah sekolah yang mengajarkan bahasa China dan norma China, namun HRW telah memperingatkan bahwa mereka adalah institusi "pencucian otak" modern.

(Sumber:believersportal.com)

Posting Komentar untuk "China Menahan Lebih dari 100 Orang Kristen di Kamp 'Re-Education'"