Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benny Hinn Akhirnya Mengakui Kesalahannya Dalam Teologi Kemakmuran


Penginjil Benny Hinn, yang terkenal dengan "Miracle Crusades" ini, sekarang mengkritik Injil kemakmuran dan bahkan mengakui bahwa dia sama salahnya telah mempromosikannya seperti banyak tokoh penginjil lainnya.

Teologi kemakmuran adalah sebuah keyakinan bahwa kesehatan dan kekayaan berlimpah adalah kehendak Tuhan, dan bahwa ucapan positif dan sumbangan untuk organisasi amal akan meningkatkan status keuangan seseorang.

Baca juga: Seorang Pendeta Meksiko Dibunuh, Sembilan Tahun Setelah Pembunuhan Putranya


Dalam sebuah video Facebook, Benny Hinn mengatakan bahwa orang-orang seperti dia sering diserang karena mengajarkan kemakmuran. Tapi dia membela diri dengan mengatakan bahwa semua yang dia ajarkan berasal dari Alkitab. Namun, dia mengakui bahwa ada beberapa pendeta yang telah "terlalu ekstrem dengan itu."

"Dan itu bukan yang firman Tuhan diajarkan, saya pikir saya sama bersalahnya dengan orang lain," lanjutnya. "Semakin banyak Anda membaca Alkitab, semakin Anda berdasar kepada Alkitab dan seimbang dalam pendapat dan pemikiran Anda. Karena kita terpengaruh. Ketika saya masih muda, saya dipengaruhi oleh para pengkhotbah yang mengajarkan apa pun yang mereka ajarkan. Tapi setelah saya hidup lebih lama, saya berpikir, 'Tunggu sebentar, ini sama sekali tidak sesuai dengan Alkitab, tidak sesuai dengan kenyataan.' Apa itu kemakmuran? Tidak ada kekurangan."

Benny Hinn mengatakan bahwa nabi Elia bahkan tidak memiliki mobil atau sepeda. Tapi dia tidak kekurangan apapun. Yesus sendiri tidak memiliki kekayaan yang besar atau tinggal di rumah besar, namun Ia juga tidak kekurangan. Para rasul tidak bekekurangan juga, tapi belakangan ini, tokoh penginjil suka merangkul "rumah dan mobil mewah dan megah serta rekening bank," kata televangelis yang berusia 64 tahun tersebut melalui videonya.

Baca juga: Dituntut 35 Tahun Penjara, Pendeta Andrew Brunson: "Saya telah Berdoa untuk Turki selama 25 tahun"


Sementara itu, penulis "Desiring God", Pendeta John Piper, sebelumnya memberikan beberapa tanda tentang cara mengetahui seorang pengkhotbah kemakmuran. Tanda yang paling jelas adalah kekayaan yang terlalu berlimpah. Jika pendeta hidup di atas rata-rata orang-orang dalam jemaatnya, maka ada sesuatu yang salah.

"Sekarang kenapa bisa begitu?" dia berkata. "Dan saya tahu bahwa mungkin ada alasan budaya dan tradisional untuk itu, tapi adakah alasan Alkitabiah untuk itu? Cobalah untuk mengendus, apa yang membuat pendeta ini berdetak. Mengapa dia begitu memperhatikan pakaian yang dia pakai dan mobil yang dikendarainya dan lingkungan tempat tinggalnya dan perjalanannya dan akomodasi yang dia dapatkan dalam perjalanannya. Ini tidak berbau seperti Yesus yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya."

 (Sumber: The Christian Post)

Posting Komentar untuk "Benny Hinn Akhirnya Mengakui Kesalahannya Dalam Teologi Kemakmuran"