Membakar Gereja Tempat Yesus Melakukan Mujizat 5 Roti dan 2 Ikan, Beginilah Akhirnya Nasib Seorang Ekstremis Yahudi

Seorang Pria Yahudi (22 tahun) yang diketahui memiliki pandangan ekstremis dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena melakukan pembakaran pada tahun 2015 terhadap sebuah gereja bersejarah di Israel Utara.

Pengadilan Nazareth juga mewajibkan Yinon Reuveni untuk membayar kompensasi sebesar £10.000 (14.000 dolar AS) kepada Gereja Mujizat 5 Roti dan 2 Ikan di Galilea, sebuah Gereja yang dibangun di tempat di mana orang Kristen percaya bahwa Yesus pernah melakukan mujizat 5 roti dan 2 ikan untuk diberi makan 5.000 orang.


Pengadilan telah menjatuhkan hukuman selama 4 tahun penjara kepada Reuveni dimana hukumannya akan dihitung dari penangkapannya yaitu pada bulan Juli 2015.

Sedangkan temannya, Yehuda Asraf, 21 tahun, dibebaskan pada bulan Juli.

Reuveni didakwa tahun lalu karena pembakaran tersebut. Menurut dakwaan tersebut, Reuveni melakukan pembakaran gereja disebabkan kepercayaan negatif yang dipegangnya tentang agama Kristen.

Menurut Badan Keamanan Israel, atau Shin Bet, dia dan teman-temannya termasuk kelompok ideologis yang berusaha untuk "mengubah pemerintah dan mendekatkan penebusannya," antara lain dengan menargetkan situs-situs Kristen di seluruh Israel. Reuveni tinggal di posko Tepi Barat di Baladim, yang konon merupakan sarang ekstremisme.


Pada saat serangan tersebut, ditemukan tulisan di dinding gereja "orang-orang kafir" dan "berhala palsu akan hancur", membuat polisi percaya bahwa api itu sengaja dibuat sebagai bagian dari kejahatan kebencian.

Gereja tersebut, yang terletak di daerah Tabgha, dibangun di lokasi gereja abad kelima dan berisi lantai mosaik yang telah direstorasi dari periode waktu. Menurut The Times of Israel, renovasi pasca serangan itu telah menghabiskan biaya sekitar £740.000 (1 juta dolar AS).

(Sumber: jewishnews.timesofisrael.com)