Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dukungan Doa Untuk Alvaro, Anita dan Trinity


Apakah Anda masih ingat peristiwa sekitar setahun silam, ketika bom molotov dilemparkan orang yang tidak bertanggung jawab ke halaman gereja, yang menewaskan Intan Olivia Banjarnahor (2,5 th) dan melukai beberapa balita?

Peristiwa ini terjadi di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu, 13 November 2016, pukul 10.00 pagi. Saat itu anak-anak sedang bermain dan tertawa di taman gereja. Mereka menunggu orang tua mereka yang sedang beribadah di dalam gedung gereja. Tiba-tiba seorang teroris melemparkan bom molotov langsung ke taman gereja dan meledak.


Ledakan ini menyebabkan tiga balita mengalami luka bakar yang cukup serius. Mereka adalah Anita Kristobel Sihotang (2 th), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4 th) dan Trinity  Hutahaean (3 th).

Semuanya masih trauma dengan kejadian tersebut. Anak-anak ini sangat membutuhkan doa dan dorongan untuk pulih secara fisik dan mental dari trauma. Mereka membutuhkan pertolongan untuk percaya akan rencana Allah yang indah bagi kehidupan mereka.

Opendoors sendiri juga menunjukkan kepedulian yang besar kepada para korban. Situs Opendoors telah membuka kesempatan bagi orang-orang Kristen di seluruh dunia untuk bisa mengirimkan kartu ucapan atau surat untuk mendorong dan menguatkan mereka. Supaya ketiga anak ini tahu, bahwa ada orang lain yang selalu dan terus mendoakan mereka.

Dari ketiga korban luka-luka tersebut, yang paling parah dialami oleh Trinity. Ia mengalami luka bakar sekitar 50 persen, dan membutuhkan perawatan jangka panjang sampai hari ini.

Namun, saat ini kondisinya sudah semakin baik, walaupun masih terlihat adanya bekas luka bakar akibat bom molotov itu.

Pada Rabu, 22 Nov 2017, seorang netizen bernama Birgaldo Sinaga mengupload foto Trinity di akun Facebooknya.

Pada foto itu terlihat Trinity memakai gaun warna kombinasi hitam putih. Dia tengah duduk di sofa, dengan wajah tersenyum.

Trinity sendiri sempat dibawa ke Tiongkok untuk pengobatan. Di Tiongkok Trinity mendapat pencangkokan daging, karena sebagian kulitnya mengalami hangus terbakar.

Menurut Borna, sepupu dari Ibunda Trinity, Trinity harus menjalani operasi tangan, sebab kelima jarinya belum bisa bergerak lentur. Selama pengobatan di Tiongkok keluarga Triniti menggunakan dana pribadi. Tidak ada sumbangan dari Pemkot Samarinda maupun Pemprov Kaltim.

Saat ini, Trinity sudah kembali ke rumahnya di Samarinda, Kalimantan Timur.

"Hari-hari pertama sejak dirawat, penderitaan Trinity begitu hebat. Luka bakar itu begitu parah dan panas yang membakar kulitnya membuatnya trauma. Ia terus menangis menahan sakit," tulis Birgaldo di laman Facebooknya, pada Jumat, 24 November 2017.


Syukurlah, dengan tabah dan sabar, orang tua dari Trinity terus merawat anaknya. Dan kini, Trinity sudah kembali ceria, meski pun orangtuanya sedih karena luka bakar itu menyebabkan cacat di bagian tangan balita tersebut.


Birgaldo memaparkan, orang tua Trinity berniat melakukan operasi untuk pemulihan Trinity dan masih membutuhkan dana operasi. Oleh sebab itu, orang tua balita tersebut masih membuka akun pengumpulan dana bagi pemulihan anak mereka.

(Sumber: opendoors, netralnews.com & samarinda.prokal.co)

2 komentar untuk "Dukungan Doa Untuk Alvaro, Anita dan Trinity"

  1. Pemerintah dimana?apakah pemerintah sudah memberikan bantuan dana keseluruhan sampai korban sembuh dan segala hal menyangkut pemulihan anak tersebut baik fisik maupun psikis..?

    BalasHapus
  2. kalau nanti saya jadi pns lagi akan saya sumbang dan bbrp tondong di jayapura saya minta bantu..sabar ya inang

    BalasHapus