5 Fakta Memilukan Tentang Kamp Penjara Korea Utara

Dalam sebuah laporan baru mengenai kamp penjara Korea Utara, salah satu hakim, mantan korban selamat dari Auschwitz, mengatakan bahwa kondisinya sama buruknya - atau bahkan lebih buruk lagi - dibandingkan yang dia saksikan di kamp konsentrasi Nazi.

Laporan yang dibagikan oleh Komite Perang IBA (International Bar Association) menunjukkan rincian mengerikan dari kesaksian pribadi, video, transkrip dan karya ilmiah tentang keadaan kamp penjara Korea Utara.


Kami membagikan fakta-fakta ini untuk membantu Anda memahami penganiayaan berat, ketidakadilan dan penyalahgunaan dari banyaknya saudara-saudari kita di dalam Kristus yang menjadi sasaran, setiap hari, di dalam sistem kamp penjara yang terkenal di Korea Utara.

Baca juga: Kisah John Choi: "Bagaimana Tuhan Selamatkan Saya dari Kamp Penjara Korea Utara"

BERIKUT INI ADALAH 5 FAKTA DARI LAPORAN TERSEBUT:

1) Ada sekitar 80.000 - 130.000 tahanan politik yang ditahan di kamp penjara Korea Utara.

2) Di dalam kamp, tahanan sering "disiksa dan dibunuh karena agama mereka, dengan pejabat yang menginstruksikan 'untuk menghapus benih reaksioner orang Kristen.'

3) Dalam sebuah catatan, penjaga membunuh bayi yang baru lahir dari seorang tahanan di penjara dengan memberi makan kepada anjing-anjing penjaga.

4) Laporan tersebut juga menjelaskan fakta bahwa eksekusi massal rutin dilakukan di depan anak-anak dan orang dewasa, "dirancang untuk mengurangi populasi penjara."Dalam kasus lain, penjaga penjara mengeksekusi tahanan yang kelaparan "menemukan penggalian untuk tanaman yang dapat dimakan di lereng gunung."

5) Dalam kasus lain, penjaga penjara mengeksekusi tahanan yang kelaparan karena "ditemukan penggalian untuk tanaman yang dapat dimakan di lereng gunung."

Masih banyak lagi kasus yang dilaporkan tentang perlakuan yang tidak manusiawi, kelaparan yang disengaja, kekejaman, pelecehan, pemerkosaan, aborsi paksa dan pembunuhan. Beberapa rincian dalam laporan ini terlalu mengerikan untuk dibagikan.

Baca juga : Misionaris Ini Menggunakan Drone Untuk Mengirimkan Alkitab Ke Korea Utara

Ini adalah fakta. Kita tidak bisa berpaling dari ini - atau membiarkan keluarga Kristen kita di Korea Utara merasa terisolasi dan sendirian.

(Sumber: Open Doors)